Wednesday, October 19, 2005

Hujan lagi – positive thinking lagi!












Setelah kemarin menulis topik yang menyangkut ‘positive thinking,’ saya kembali diingatkan mengenai topik ini ketika membaca artikel berjudul "I’m not sorry" di blog Sontoloyoe, kebetulan topik artikel tersebut mengingatkan saya secara setengah-setengah pada sebuah bagian dari buku yang pernah saya baca (walaupun mungkin intinya lain, entah kenapa gua bisa teringat akan hal tersebut). Karena penasaran, saya berusaha mencari bagian tersebut dan bermaksud membaca ulang bagian tersebut.

Sebenarnya saya juga masih engga yakin apakah hal yang saya maksudkan itu ada di buku “Don’t sweat the small stuff” by Richard Carlson atau “How to stop worrying and start living" by Dale Carnegie. (both of them are very-very good books about how to be happy – especially for those who easily be worry and not-easily be happy” Next time, I’ll sumarize the book and post it here in kabut-teh).

Anyway, setelah beberapa saat meng-skim buku tersebut, akhirnya ketemu juga kalau topik tersebut terdapat di buku “Don’t sweat the small stuff,” chapter 4 “Be aware of the snowball effect of your thinking” dan chapter 67 “Practice ignoring your negative thoughts.”
Nah isi chapter-chapter tersebut adalah seperti demikian:


About chapter 67: Practice ignoring your negative thoughts.

Practice Ignoring Your negative thoughts menurut pengarang buku tersebut, bisa membawa kita pada “a more peaceful state of mind.” Dan dengan keadaan jiwa yang lebih tentram, kebijaksaan dan logika kita akan bisa bekerja lebih baik pula.

Tepatnya apa maksudnya belajar mencoba mengacuhkan pemikiran negatif kita?

Menurut pengarang, dalam sehari rata-rata manusia memiliki 50,000 pemikiran (mungkin dari hal semacam ‘mungkin hari ini bakal hujan, jadi mesti bawa payung” nyampai “dunia ini memang tidak adil, kenapa anak sekecil itu bisa terlantar di jalan”)

Nah, pemikiran-pemikiran ini ada yang positive, dan ada yang negative. Singkatnya, pemikiran negative adalah pemikiran yang mengundang rasa marah, takut, pesimis, kekhawatiran, dan mungkin sifat-sifat lain yang serupa.

Our options:

Kita tidak mungkin menghilangkan pemiran negatif, karena pemikiran datang dengan sendirinya. Yang bisa kita lakukan adalah apa yang akan kita lakukan terhadap pemikiran negatif tersebut.

  • Pertama, menganalisa, memirkan lebih dalam, mempelajari, dan memikirkannya secara berlarut2.
  • atau, mencoba untuk mengacuhkannya. Dan tentunya dengan mengacuhkan pemikiran negatif tersebut kita bisa lebih damai dan akhirnya efektif.

Examples.

Pengarang memberikan contoh yang cukup real. Misalnya ketika kita baru saja beragumentasi dengan seseorang 5 menit yang lalu dikantor. Ketika kita meninggalkan orang tersebut, argumen tersebut sudah tidak ada, tapi biasanya pikiran tentang argumen itu masih ‘tersisa’ di otak kita. Dan inilah contoh paling nyata tentang jenis pemikiran negatif yang perlu cepat-cepat kita buang, karena hal ini membuat kita tidak tentram dan tidak efektif.

About chapter 4: “Be aware of the snowball effect of your thinking”

Apa maksudnya kita mesti berhati-hati terhadap efek bola salju pemikiran kita?

Seperti yang kalian mungkin sudah ketahui, bola salju sekecil bola tenis yang menggelinding dari puncak bisa menjadi sebesar kepala King-Kong ketika sampai di dasar bukit – begitu juga dengan pemikiran (kenangan buruk) yang terkadang muncul di benak kita. Satu kenangan buruk menyambung ke kenangan buruk lain, terus menerus sampai tanpa kita sadari telah membuat mood kita memburuk.

Mungkin yang belum pernah mengalami akan sulit membayangkan, tapi bagi yang sudah pernah mengalaminya, saya rasa pasti sudah bisa menggambarkan bagaimana efek bola salju itu terjadi dalam pemikiran kita.

Sebagai contoh:

Seorang cewek mungkin ketika baru saja melihat drama korea (yang hampir selalu sedih), menjadi agak moody dan kembali ke kamarnya, kemudian secara tidak sengaja melihat boneka lucu di sebelah tempat tidur; boneka itu pemberian seorang cowok yang dia dulu cinta setengah mati - namun akhirnya (anggap saja) mengkhianatinya. Dia juga jadi teringat akan Tahu, seorang kakak kelas keren yang dia suka, dimana cinta mereka hampir saja bersemi kalau Tahu tidak harus melanjutkan studinya di kutub utara. Kutub utara membuatnya teringat akan es krim, yang membuatnya teringat akan janjinya besok dengan pacarnya yang sekarang Tempe, untuk makan ice-cream di café made-in-america. Yang akhirnya membuatnya teringat akan pacarnya si Tempe yang kalau lagi makan ice-cream suka cerita tentang teman baik si tempe yang bernama Ga Dispeng Goda yang sekolah di Amerika, yang chatting dengan Tempe setiap hari yang sering membuat gadis ini jealous dan bete.

Tahu - Si Keren!

Kenangan cowok yang mengkhianati + kenangan akan Tahu + Tempe yang chatting denga Dispeng-Goda melulu + contoh sedihnya cinta dari film korea = Tidak!!!!!!!!!! Tidak!!!!!!!!! Kenapa dunia ini tidak adil?????? Kenapa gua sesial ini dalam masalah cinta … kenapa … kenapa … apa artinya hidup tanpa cinta sejati???? Tidak …..

[Tambahan: Emangnya kenapa kalau cewe itu jadi bete dan sedih? Nah seperti yang sudah dibahas, dari film Korea, cewek itu akhirnya jadi sedih, bete, mengasihani diri sendiri sepanjang malam, pacar telepon dicuekin, mama ngajak ngobrol dicuekin, adik mau pinjem penggaris dibentakin, pembantu bikinen teh terlalu manis dimaki-maki (padahal di kamar adik juga barusan dibentakin, gara-gara adik juga bete abis dibentakin gadis itu), pembantu yang baru datang dari kampung takut dan tidak kerasan, besok paginya pembantu itu minggat dari rumah dan hilang di jalan, keluarga pembantu bingung mencari, akhirnya dateng ke rumah gadis minta ganti rugi (choi-choi-choi).]

Nah seperti itulah efek bola salju.

Solution.

Dengan menyadari adanya efek bola salju ini, kelak mungkin sebelum otak kita menggelinding dari suatu hal buruk ke hal buruk lain, kita mungkin bisa menye-top bola salju itu sebelum menjadi lebih besar, sambil berkata dalam hati “wah yang sedang aku lakukan ini adalah membangun efek bola salju, kalau caranya begini bisa-bisa mirip tempo hari aku bakalan stress berat entar malam. Ok, stop. Hm … jadi inget si kabul. Daripada bete, mendingan baca kabut-teh, siapa tahu dapat ilham” (hehe …)

Yah begitula, kenali gaya berpikirmu, momentum bola-saljumu, jadi kelak kamu mampu menghentikannya sebelum menjadi lebih besar.

Chapter ini berhubungan dengan chapter 67 tersebut, karena sebenarnya ketika kita mencoba untuk mengacuhkan pemikiran negatif kita, yang kita lakukan juga adalah menghindari efek bola salju.

Sekian, hindari bola salju dan pemikiran negatif, stay happy!

Have a nice day people (friends).

Nb: ada yang pernah baca bukunya Norman Vincent Peale: positive thinking? Gua belon soalnya: ada yang bisa bagi-bagi sedikit info tentang bukunya?
SN: baca artikel lain dari buku “Don’t sweat the small stuff

3 Comments:

Blogger Imelda said...

OMG, this post make me puzzled for a while.. and then read another time, to understand. T.T sorry not that smart, u guessed *bimbo shrug*

Yeap, positive thinking is a way to go. before i got typhus, i always think about my work. I always feel guilty if i dun do anything. It is like i am always running away from something deeper than all that. Maybe that is my own snowball effect, the more stress i have, the more work i am doing... hence, all the virus and disease come right back at me..

Sadly, I know that i am the only person who can change all those to positive thinking... go to work, work... go home, forget about work... try to have fun bla bla bla... I am learning

and will continue to do so.
thanks buddy!

7:37 PM  
Blogger wawa said...

hi-hi ..
"this post make me puzzled"
hm... gomenasai!
kelihatannya gua mesti lebih banyak berlatih, dan belajar --- biar entaran postingnya tidak bikin orang puzzled.....

:) positive thinking campaign.

9:46 PM  
Anonymous Anonymous said...

Well said !!

heheeehhe walaupun emang rada membingungkan di awal, tapi penelaahan secara bertahap merupakan hal yang sangat bagus.

Memang susah being positive in the negative world....but if one person can try it....other will also try.

10:27 PM  

Post a Comment

<< Home